TEKS ULASAN BANGUN LAGI DONG LUPUS
Identitas : Novel Bangun Lagi Dong Lupus
Judul : Bangun Lagi Dong Lupus
Penulis : Hilman
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka
Utama
Kota
Tempat Terbit : Jl.
Palmerah Barat 29-37, Jakarta
Tahun
Terbit : Cetakan I, Maret 2013
Tebal
Halaman : 336 Halaman
Bangun Lagi Dong Lupus
Novel
“Bangun Lagi Dong Lupus” adalah novel karya Hilman. Novel ini menceritakan
Lupus yang merupakan jelmaan dari Hilman, Lupus disini diceritakan sebagai
sosok remaja yang masyarakat. Lupus adalah pelajar SMU Merah Putih yang aktif
menulis sebagai wartawan sebuah majalah.
Kisah berawal dari kepindahan Lupus (Miqdad Addausy) ke
SMA Merah Putih dan bertemu sosok gadis cantik siswi SMU bernama Poppie (Acha
Septriasa). Keduanya terlibat jalinan cinta segitiga karena Poppie telah memiliki
kekasih yaitu Daniel (Kevin Julio).
Sebagai sosok gaul, Lupus cepat mendapat teman yang kemudian menjadi sahabatnya, Gusur (Jeremiah Christiant). Adapula Boim Lebon (Alfie Afandy), yang dikenal sebagai playboy cap duren tiga yang berani tampil jelek.
Poppie menjadi rebutan Daniel dan Lupus, sementara para sobat Lupus hidup dengan konfliknya masing-masing. Gusur punya masalah dengan ibu kantin dan kakak iparnya, sedangkan Boim diuber-uber debt collector akibat hutang ibunya.
Sebagai sosok gaul, Lupus cepat mendapat teman yang kemudian menjadi sahabatnya, Gusur (Jeremiah Christiant). Adapula Boim Lebon (Alfie Afandy), yang dikenal sebagai playboy cap duren tiga yang berani tampil jelek.
Poppie menjadi rebutan Daniel dan Lupus, sementara para sobat Lupus hidup dengan konfliknya masing-masing. Gusur punya masalah dengan ibu kantin dan kakak iparnya, sedangkan Boim diuber-uber debt collector akibat hutang ibunya.
Novel ini membawa pesan perdamaian bagi pelajar yang suka tawuran dan
pecinta lingkungan hidup dengan proyek
Go Green-nya, dapat menjadi dampak positif untuk para pelajar ,ceritanya juga
lucu, menarik, film remaja dengan bumbu komedi yang bisa menjadi ajang
nostalgia.
Ini memang Pre-sequel
buku pertama Lupus klasik “Tangkaplah daku, kau kujitak”. Sayangnya dalam
novel ini banyak karakter Lupus yang semakin hilang, tidak ada lupus yang
selalu bikin onar tapi tetap kreatif, disini malah Lupus cenderung menjadi
Heroik bagi temen-temennya, dengan juga mengikuti lomba Go-green pula,
alur yang terlalu dipaksakan dan banyak tambahan adegan yang sebenarnya tidak
perlu hanya menambah sesak cerita. Agaknya Lupus harus ditidurkan lagi.
Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya novel Lupus ini mengajak para pembaca kembali bernostalgia di era 1980-an dimasa buku Lupus pertama menjadi salah satu buku yang berpengaruh saat itu.
Semoga Bermanfaat.....😊
Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya novel Lupus ini mengajak para pembaca kembali bernostalgia di era 1980-an dimasa buku Lupus pertama menjadi salah satu buku yang berpengaruh saat itu.
Semoga Bermanfaat.....😊
Komentar
Posting Komentar